untuk SMP
|
STARmedia
Jumat, 08 April 2016
Jumat, 31 Juli 2015
Materi PAI KTSP kelas 9 Semester 1
2.Hadits tentang menuntut ilmu
3.Keimanan kepada hari akhir
4.Perilaku terpuji
5.Penyembelihan hewan
6.Sejarah perkembangan Islam di
Indonesia
7.Hukum Islam tentang haji dan umrah
Materi PAI KTSP kelas 8 Semester 1
1.Menerapkan hukum bacaan qalqalah dan ra
2.Meningkatkan keimanan kepada kitab-kitab
Allah
3.Membiasakan perilaku terpuji
4.Menghindari perilaku tercela
5.Mengenal tatacara shalat sunnat
6.Memahami macam-macam sujud
7.Memahami tatacara puasa
8.Memahami zakat
9.Memahami sejarah Nabi Muhammad Saw
MATERI PAI KELAS 7 SM 1 KTSP
1. Hukum
bacaan“Al” Syamsiyah dan “Al” Qamariyah
2. Iman kepada Allah Swt. melaluipemahaman sifat-sifat-Nya
3. Asmaul Husna
4. Perilaku terpuji
5. Thaharah (bersuci).
6. Shalat wajib
7. Shalat jama’ah dan munfarid (sendiri).
8. Sejarah Nabi Muhammad Saw
Minggu, 22 Februari 2015
TAJWID MAD DAN WAQOF
RINGKASAN MATERI : 8.02
HUKUM BACAAN MAD
DAN WAQAF
I. HUKUM
BACAAN MAD
Mad menurut bahasa berarti panjang . Menurut
istilah ilmu tajwid mad
adalah bacaan panjang . Berikut ini akan
dibahas macam-macam mad . Mad ada 2 macam, yaitu : Mad
Thobi’i dan Mad Far’i
A. Mad T habi’i : Mad artinya panjang , thabi’i artinya : biasa. membacanya sepanjang dua harakat atau disebut satu alif
Apabila ada alif ( ا
) terletak sesudah fathah atau fathah berdiri. contoh :
ya’ sukun
( ي ) sesudah kasrah
( ―ِ ) contoh :
wau ( و ) sesudah dhammah ( ―ُ ) contoh :
B. Mad Far’i terdiri dari 13 macam yaitu :
1.Mad Wajib
Muttashil
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah ( ء ) didalam satu kalimat atau kata. Cara membacanya wajib panjang
sepanjang 5
harakat atau dua setengah kali mad thabi’i
( dua setengah alif ).
Contoh
:
2.Mad Jaiz
Munfashil
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan hamzah (ء )
tetapi hamzah itu dilain kalimat .
Jaiz artinya : boleh . Munfashil artinya
terpisah . Cara membacanya boleh seperti mad wajib muttashil, ( dua
setengah alif ). Contoh :
3.
Mad ‘Aridl
Lissukun
Apabila
ada waqaf atau tempat pemberhentian
membaca sedang sebelum waqaf itu ada Mad Thobi’i atau Mad Lein, maka cara
membacanya ada 3 macam :
a. Yang lebih utama dibaca panjang seperti mad wajib
muttashil ( 6 harakat ).
b. Yang pertengahan dibaca empat harakat ya’ni
du kali mad thobi’i..
c. Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti
mad thobi’i biasa .
4. Mad
Layyin
Apabila ada wau sukun ( و )
atau ya’ sukun ( ي )
sedang huruf sebelumnya yaitu berharakat fathah, maka cara membacanya sekedar
lunak dan lemas .
Contoh
:
5.Mad Badal
Yaitu
apabila ada hamzah ( ) bertemu dengan Mad , maka cara bacanya
seperti Mad Thobi’i.
Contoh : آدَمَ إيْماَنٌ
6.
Mad
Farq
Yaitu
bertemunya dua hamzah yang satu hamzah istifham dan yang kedua hamzah, washol
pada lam alif ma’rifat, cara membacanya sepanjang 6 harakat .
7.
Mad
Lazim Mukhaffaf Harfi
Yaitu apabila ada permulaan
surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari antara huruf yang
lima ya’ni : Cara
bacanya seperti mad thobi’i Contoh :
8.
Mad
Lazim Mutsaqqal Kilmi
Apabila ada mad thabi’i bertemu
dengan tasydid di dalam satu perkataan, maka cara membacanya harus panjang
selama 3 kali Mad Thabi’i atau 6 harakat. Contoh :
9.
Mad
Lazim Mukhaffaf Kilmi
Apabila ada mad thobi’I bertemu
dengan huruf mati (sukun), maka cara membacanya sepanjang 6 harakat .
Hanya terdapat
pada 2 tempat di dalam Al Quran : QS. Yunus: 51 :
dan 91 :
10.
Mad
Shilah ada 2 yaitu :Mad silah Qashirah dan Mad Shilah Thawilah
Mad silah
Qashirah yaitu apabila ada haa dhamir ( ﻪ ) sedang
sebelum haa tadi ada huruf hidup (berharakat), maka cara membacanya harus
panjang seperti mad thobi’i. Contoh :
Mad Shilah Thawilah
Apabila ada
Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ء ), maka membacanya, seperti
Mad Jaiz Munfashil .
Contoh :
11.
Mad
‘ Iwadl
Apabila
ada fathatain yang jatuh pada waqaf (pemberhentian) pada akhir kalimat, maka cara membacanya seperti mad thobi’i.
Contoh :
12.
Mad
Lazim Mutsaqqal Harfi
Yaitu apabila
pada permulaan surat dari Al-Qur’an terdapat salah satu atau lebih. Dari
antara huruf yang delapan,
cara membacanya seperti 6 harakat :
13. Mad Tamkien
Yaitu :
Apabila ada ya’ sukun ( يْ ) yang didahului dengan ya’ yang bertasydid
dan harakatnya kasra, dan cara membacanya
ditepatkan.
HUKUM BACAAN
WAQAF
A.
Waqaf
Waqaf
adalah berhenti sejenak atau putus bunyi suara dan berganti nafas. Tempatnya di
akhir kata. Keadaan huruf akhir kata ketika hendak di waqafkan ada enam ( berakhiran sukun, (fatkhah/kasrah/domah), ta’ marbutah, dua huruf mati
dan fathkhahtain)
No
|
Tanda
Waqaf
|
Keterangan
|
1.
|
ﻤ
|
Waqaf lazim ( Harus berhenti )
|
2.
|
ط
|
Waqaf Muthlaq ( lebih baik
berhenti )
|
3.
|
ج
|
Waqaf Jaiz ( boleh berhenti, boleh
terus )
|
4.
|
ز
|
Waqaf Mujawwaz ( boleh berhenti,
terus lebih utama )
|
5.
|
ص
|
Waqaf Murokh-khosh (boleh berhenti, jika waqaf berikutnya terlalu jauh,
terus lebih utama)
|
6.
|
قف
|
Waqaf Mustahab (lebih baik waqaf)
|
7.
|
لا
|
La waqfa fihi (bukan tempat
waqaf), jika di akhir ayat sebaiknya
berhenti .
|
8.
|
صلى
|
Al Washlu Aula ( dibaca terus
lebih utama)
|
9.
|
Waqaf Mu'anaqoh (boleh berhenti di
salah satu tanda tersebut)
|
|
10.
|
ﺴ
|
Waqaf
Sima'ie
yaitu tempat waqaf nabi, waqaf ghuffron dan waqaf Munzal (waqaf jibril).
Sangat baik sekali jika waqaf /berhenti.
|
11.
|
ك
|
Kadzalik (sama tanda waqaf
sebelumnya)
|
12.
|
قلى
|
Al Waqfu
Aula
(berhenti lebih utama)
|
13.
|
ق
|
Qila
Fihil Waqfu
(ada yang mengatakan boleh waqaf, dibaca terus lebih utama)
|
14.
|
ع
|
Ruku' (tanda
pembagian berhenti setiap hari untuk orang yang ingin membaca atau menghafal
Al Qur'an dalam jangka 2 tahun)
|
Sumber : http://www.edupai.web.id/2013/01/hukum-mad-dan-waqaf-1.html
Langganan:
Postingan (Atom)